Siapa yang tidak senang memiliki anak yang rajin, santun, santun, dan berprestasi? Semua orang tua pasti bangga. Namun, hal ini tidak lepas dari peran orang tua dalam membangun dan mengembangkan kepribadian anak sejak kecil. Sebenarnya, kapan seorang anak mulai membentuk kepribadiannya? Bagaimana tahapan perkembangan kepribadian anak?
Apa yang membentuk kepribadian anak saya?
Kepribadian itu sendiri adalah sifat yang membuat setiap orang unik dan berbeda dari orang lain. Bahkan kepribadian dapat terlihat begitu seseorang dilahirkan. Sedangkan perkembangan kepribadian anak adalah perkembangan pola tingkah laku dan sikap yang membentuk seseorang.
Pada dasarnya perkembangan kepribadian terjadi sebagai hasil interaksi antara temperamen, watak, dan lingkungan. Karena ketiga komponen tersebut, seorang anak pada akhirnya memiliki kepribadiannya masing-masing.
- Temperamen adalah kumpulan sifat genetik yang menentukan bagaimana anak Anda beradaptasi serta belajar tentang segala hal yang ada di dunia ini. Beberapa gen memang mengendalikan perkembangan sistem saraf anak yang pada akhirnya memengaruhi perilaku.
- Lingkungan, yaitu tempat anak tumbuh dan berkembang. Para ahli psikologi anak menyatakan bahwa hal yang paling menentukan dalam pembentukan kepribadian anak adalah temperamen dan lingkungan sekitar anak. Oleh karena itu, pola asuh yang baik memainkan peran penting dalam perkembangan kepribadian anak.
- Karakter, yaitu rangkaian dari pola emosional, kognitif, serta perilaku yang didapatkan dari pengalaman. Komponen ini menentukan bagaimana seorang anak berpikir, berperilaku, dan memberikan respon terhadap apa yang terjadi padanya selama hidup. Karakter akan terus berkembang seiring dengan pertambahan usia si anak dan tergantung dengan pengalaman yang ia dapatkan kelak.
Bagaimana tahap perkembangan kepribadian anak?
Kepribadian anak memang terbentuk sejak dini bahkan dari ia baru lahirkan. Berikut adalah tahap perkembangan kepribadian anak:
Kepribadian bayi
Saat masih bayi, kepribadiannya perlahan akan mulai terbentuk. Pembentukan kepribadian anak sangat tergantung pada kondisi lingkungan. Pada tahap ini bayi akan mempelajari pelajaran kepribadian yang paling dasar, yaitu kepercayaan dan kasih sayang. Saat itu, bayi Anda akan mulai mengenal cinta, rasa nyaman dan aman, serta kepercayaan orang-orang di sekitarnya, terutama Anda sebagai orang tua.
Kepribadian balita
Perkembangan kepribadian anak tahap kedua terjadi saat mereka berusia 18 bulan hingga 4 tahun. Anak yang diasuh dan dididik dengan baik, akan mulai belajar dan memahami konsep kemandirian. Apalagi, pada usia tersebut anak-anak baru mulai aktif menggunakan seluruh indranya untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Nah, tahapan ini merupakan tahapan yang tepat bagi orang tua untuk mendidik anak agar lebih mandiri dan percaya diri.
Namun, pada tahap ini anak juga memiliki ego yang besar, sehingga sering ngambek, keras kepala, dan tantrum. Oleh karena itu orang tua perlu mengajarkan anak untuk mengendalikan diri.
Kepribadian anak usia prasekolah
Tahap ketiga ini terjadi pada saat anak memasuki usia bermain, yaitu dari usia 4 tahun sampai masuk sekolah dasar. Pada tahap ini anak sedang belajar tentang konsep inisiatif dan rasa bersalah. Anak yang memasuki tahap ini biasanya memiliki imajinasi dan fantasi yang tinggi. Oleh karena itu, orang tua harus mengarahkannya agar imajinasi tersebut benar-benar bermanfaat dan berkembang dengan sendirinya.
Kepribadian anak usia sekolah
Tahap ini, anak sudah semakin besar sehingga semakin banyak pelajaran terkait kepribadian yang bisa mereka pelajari, seperti:
- Berhubungan dengan teman sebaya
- Belajar untuk disiplin, inisiatif terhadap sesuatu hal.
- Belajar untuk bekerja dalam satu tim
Pada tahap ini peran orang tua dan lingkungan sekitarnya sangat mempengaruhi kepribadian anak hingga ia dewasa. Bahkan dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa kepribadian seorang anak ketika memasuki tahap kelas 1 sekolah dasar merupakan prediktor yang kuat dalam memprediksi kepribadiannya ketika dewasa. Setelah itu, karakter anak akan terus berkembang seiring dengan pengalaman yang didapatnya, dan mempengaruhi kepribadian anak hingga dewasa.